Senin, 30 Agustus 2010

Penanganan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi

Memberi makan si kecil memang tidak semudah menyuguhkan makanan pada orang dewasa. Tentunya karena keterbatasan seorang bayi yang belum punya daya, termasuk ketika ia tidak suka makanan tersebut ataupun ada masalah dengan pencernaan. Akibatnya ia akan memuntahkan kembali makanan yang sudah masuk ke perutnya.

Masalah ini mungkin juga sudah menjadi masalah yang kerap kali Anda hadapi. Ada yang bermasalahnya kala mulai pemberian makanan semi padat, semisal jus buah, bubur susu, atau biskuit. Tapi ada juga yang masalahnya muncul ketika mulai pemberian makanan padat, seperti nasi tim. Sebenarnya, masalah ini tak perlu terlalu dikhawatirkan.

Hanya saja orang tua harus tahu apa yang jadi penyebabnya dan kemudian segera mengatasinya.

Bila makanan tersebut baru dimasukkan sudah dikeluarkan atau dimuntahkan lagi, mungkin masalahnya ada di sekitar mulut. Bisa jadi adalah karena proses menelannya belum bagus atau si kecil tidak suka dengan makanan tersebut. Namun bila dimuntahkannya setelah beberapa lama makanan tersebut masuk ke lambung, misal, setelah setengah jam, berarti ada kemungkinan gangguan di pencernaannya.

Untuk bayi yang mengalami muntah karena adanya gangguan saluran pencernaan, dokter mungkin akan meminta anda untuk menghentikan semua pemberian susu dan makanan padat selama 24 jam, dan kemudian secara berangsur-angsur memberikan lagi makanan seperti semula. Sebagai gantinya, berikan larutan glukosa daripada susu atau minuman lain.

Cara membuat larutan glukosa adalah dengan mencampurkan tiga sendok teh larutan glukosa ke dalam 200 ml air matang. Atau dengan sekantung sachet glukosa dan puyer mineral yang dapat diperoleh di toko kimia dicampur air matang sesuai dengan instruksinya.

Bayi dengan gangguan ini membutuhkan cairan sebanyak tertentu agar tidak mengalami dehidrasi. Untuk menghitung banyaknya larutan glukosa yang diberikan dengan tepat berikut sesuai dengan berat badan bayi:

Bayi dengan berat badan 4 (kg) : diberikan 600 (ml)
Bayi dengan berat badan 4.5 (kg) : diberikan 675 (ml)
Bayi dengan berat badan 5 (kg) : diberikan 750 (ml)
Bayi dengan berat badan 5.5 (kg) : diberikan 825 (ml)
Bayi dengan berat badan 6 (kg) : diberikan 900 (ml)
Bayi dengan berat badan 6.5 (kg) : diberikan 975 (ml)
Bayi dengan berat badan 7 (kg) : diberikan 1050 (ml)
Bayi dengan berat badan 7.5 (kg) : diberikan 1125 (ml)
Bayi dengan berat badan 8 (kg) : diberikan 1200 (ml)
Bayi dengan berat badan 8.5 (kg) : diberikan 1275 (ml)
Bayi dengan berat badan 9 (kg) : diberikan 1350 (ml)
Bayi dengan berat badan 9.5 (kg) : diberikan 1425 (ml)
Bayi dengan berat badan 10 (kg) : diberikan 1500 (ml)

Untuk bayi yang masih minum ASI, berikan larutan glukosa dalam jumlah yang sesuai, namun jangan susui dahulu selama 24 jam sakitnya. Hari berikutnya, kurangi pemberian larutan glukosa (pada setiap makan) dengan seperlimanya, dam berikan ASI sesudahnya.

Sedangkan untuk bayi yang sudah disapih, berikan larutan glukosa sesuai dosis (menurut usianya) Jangan berikan dulu susu dan produk susu selama lima hari. Pada hari pertama sakitnya jangan beri makanan padat, namun berangsur-angsurberikan bubur buah atau sayur mulai hari ke dua sampai ke enam. Setelah itu dapat kembali ke menu semula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar